jejakpotensi.com - Puluhan massa yang mengatasnamakan kader PMII se-Sulsel dan Sultra kembali berulah. Kali ini warung warga di sekitar Kantor PB PMII menjadi sasaran. Tepatnya pada Rabu, 12 Januari 2022 siang, puluhan massa tersebut secara tiba-tiba memancing kerusuhan hingga terjadi baku pukul di sekitar Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat.
Kejadian ini bermula ketika pengurus PB PMII tengah melakukan mediasi dengan massa dari PMII Sulsel dan Sultra. Namun setelah beberapa waktu, mediasi tersebut tidak kunjung menghasilkan kesepakatan. Kebuntuan ini membuat situasi di dalam kantor PB PMII memanas, massa dari PMII Sulsel dan Sultra mulai melakukan provokasi.
Melihat situasi yang makin memanas, pengurus PB PMII dan beberapa pimpinan massa PMII Sulsel dan Sultra bersepakat untuk melanjutkan mediasi diluar untuk mendinginkan suasana. Pada akhirnya mediasi dilakukan di teras warung bubur yang terletak di depan kantor PB PMII.
Di tengah mediasi tersebut, kerumunan massa tiba-tiba menggeruduk warung bubur. Salah satu oknum di kerumunan tersebut lalu menarik baju Kamaluddin (Wasekjend Bidang Ekonomi dan Perdagangan PB PMII). Massa lantas mengintimidasi bahkan memukuli Kamaluddin.
“Tiba-tiba saya ditarik di tengah kerumunan, ada satu orang yang mengepalkan tangannya untuk memukul kepala saya dari belakang sambil meneriakkan kata-kata kasar.” Terang Kamaluddin.
Tindakan brutal dari kader-kader PMII Sulsel dan Sultra ini kemudian memancing amarah dari warga yang sedang beraktivitas di sekitar kantor PB PMII. Kericuhan antara warga sekitar dan kerumunan massa PMII Sulsel-Sultra tidak terhindarkan.
Warung bubur dan beberapa warung disekitarnya mengalami kerusakan. Beberapa motor yang sedang diparkir di warung juga mengalami hal serupa.
Setelah kejadian tersebut, warga yang berada di sekitaran kantor PB PMII turut berkomentar. Warga sekitar sangat menyayangkan kerusuhan yang terjadi karena mengganggu ketertiban umum dan mencoreng nama baik organisasi PMII.
“Kalau sudah seperti ini masyarakat jelas sangat dirugikan. Kita tidak tahu apa-apa, tidak terlibat apa-apa tapi kita yang terkena dampaknya. Kalau mau cari rusuh ya jangan disini.” Tutur Rahmad salah satu warga sekitar.
Perlu diketahui, kerusuhan yang dipicu oleh kader PMII Sulsel dan Sultra ini bukan pertama kali terjadi. Sejak kedatangan rombongan mereka pada 14 Desember 2021 lalu, massa aksi telah menduduki kantor PB PMII. Selama beberapa waktu tersebut, massa aksi berkali-kali melakukan tindakan brutal terutama kepada pengurus PB PMII yang sedang menjalankan kegiatan di kantor PB PMII. (Kuh)*
.
Sumber : kabarbaru.com
Posting Komentar
Posting Komentar