 |
| Pemotongan Tumpeng Dalam Rangka Dies Natalis HMI ke 75 tahun. |
jejakpotensi.com - Himpunan Mahasiswa Islam yang berdiri pasca kemerdekaan tepatnya pada tanggal 5 Februari 1947 di Yogyakarta. Organisasi kemahasiswaan independen ini yang diprakarsai oleh Lafran Pane dan 14 mahasiswa di kampus Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Tepat pada 5 Februari 2022 HMI menginjakan usia yang ke 75 tahun, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bojonegoro melaksanakan peringatan atau kerap disebut juga Dies Natalis dengan mengusung tema Arah Baru HMI; Berdaya Bersama Menuju Indonesia Emas.
Acara yang berlangsung di Alua Masjid Al-Birru Pertiwi Bojonegoro berjalan dengan semarak dengan di hadiri 120 kader HMI Bojonegoro dan 100 Anggota Korps Alumni HMI Bojonegoro sebagai perintis dan penggerak HMI di Bojonegoro. Hadir pula alumni HMI yang menjabat di pemerintahan daerah, Alumni HMI dari Pimpinan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Cendekiawan, serta kader HMI seluruh Bojonegoro. Acara dibingkai dengan nuansa semangat ke-Indonesiaan dan tidak meninggalkan nuansa keislaman yang kental dengan karakter kader HMI.
Ketua Umum HMI Cabang Bojonegoro Periode 2021/2022 Albi Shobah dalam sambutannya menegaskan bahwa Perjalanan HMI dari masa ke masa pasca kemerdekaan sampai reformasi memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara dalam berbagai bidang. Maka kader HMI berkewajiban menempa diri meningkatkan mutu dan kualitas sebagai generasi penerus di masa depan. HMI sebagai organisasi mahasiswa yang bersifat Independen membuka ruang gerak bagi kader HMI untuk mengembangkan pola fikir dan intelektualitasnya. Sepak terjang HMI dalam membersamai dinamika bernegara dan beragama memang tak bisa dipungkiri, bahwa dalam ukuran usia organisasi mahasiswa yang paling tua menjadi prototipe bagi dunia pergerakan mahasiswa di Indonesia.
Di akhir sambutan, Ketua Umum yang akrab di panggil Ketum Albi berharap kepada seluruh kader dan Alumni HMI Bojonegoro untuk konsisten merawat Himpunan dengan memberikan kontribusi baik waktu, tenaga maupun fikiran. Maka tugas kader HMI ialah menghijau hitamkan bangsa yakni kader HMI harus mampu mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana Alumni HMI yang menjadi tokoh-tokoh hebat di dunia politik, ekonomi, sosial dan keagamaan. Langkah HMI sebagai organisasi perjuangan selalu memberikan manfaat sebagai bentuk pengabdian bagi Umat, Bangsa, dan Negara. Sebagaimana yang pernah diucapkan Jendral Sudirman bahwa HMI Bukan hanya Sekedar Himpunan Mahasiswa Islam tetapi HMI juga Harapan Masyarakat Indonesia, serta progres dari waktu ke waktu HMI tetap eksis dan tetap menebar kemanfaatan bagi dunia kemahasiswaan khususnya di Bojonegoro.
Rangkaian acara tersebut diisi dengan sambutan oleh perwakilan Presidium Majelis Daerah Korps Alumni HMI (KAHMI) Bojonegoro Lukluil Maknun, S.Pd. yang merupakan Pimpinan Pusat Muslimat NU. Kemudian dilanjutkan oleh Mochlasin Afan, S.H., M.H Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro yang sekaligus Alumni HMI Cabang Bojonegoro sebagai Keynote Speaker. Adapun refleksi Dies Natalis di isi oleh Cendekiawan dan Akademisi Dr. H. Roli Abdurokhman, M.Ag yang merupakan sesepuh penggerak HMI Cabang Bojonegoro dan Drs. H. Suwito, M. Si. Alumni HMI yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro. Di akhir, Alumni HMI juga berkreasi dengan menampilkan puisi oleh Drs. H. Ahmad Khudlori, M. Si. yang merupakan Komisioner KPU Bojonegoro 2013/2018. Kemudian di akhiri dengan pemotongan tumpeng dalam susana meriah dan diiringi lantunan Sholawat grup hadrah Syifaul Qolbi Bojonegoro. (Sam/Red)
Posting Komentar
Posting Komentar