Foto : M. Luqman, Nabire. Acara Do'a dan Ziarah Bersama menjelang bulan Ramadhan. |
JEJAK POTENSI - Setiap menjelang bulan Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Salah satunya adalah berziarah ke makam keluarga atau nyekar. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah tiada, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam.
Menjelang Ramadhan tahun ini, beberapa tempat pemakaman umum di Kabupaten Bojonegoro dipenuhi warga yang melaksanakan tradisi ini.
Tradisi nyekar ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi para penjual bunga boreh atau kembang telon tiga rupa. Tak sedikit kita jumpai setiap pasar tradisional pasti menemukan penjual bunga boreh dari pasar besar bingga pasar pagi (pasar templek), di kawasan pasar kota Bojonegoro sendiri sepanjang Jalan Imam Bonjol, penjualan tampak menjamur dari sisi utara pertokoan pasar Kota hingga timur.
Bardi, asal Kecamatan Soko Tuban, sudah 10 tahun ini berjualan bunga borah, menurut Bardi alasan utama peningkatan karena memang adanya momen nyekar jelang puasa ramadan tahun 2022.
"Kalau hari-hari biasa ya lumayan sepi, menjelang puasa ini ramai. Apalagi H-1 Puasa seperti ini," tutur Bardi.
Bardi juga menjelaskan alasan mengapa bunga boreh banyak digemari bagi masyarakat Jawa. Biasanya bunga tabur tiga rupa dipergunakan oleh masyarakat saat melakukan tradisi nyadran maupun ziarah kubur.
"Kembang telon isinya ada tiga, bunga mawar, kenanga,cempaka putih/kembang kantil. Untuk harga biasanya bervariasi, tergantung dari penjual sendiri," imbuhnya.
Saat melihat moment ini. ia merasakan penjualan bunga boreh mengalami kenaikan dua kali lipat dari hari biasanya. Hal ini tentu juga menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang.
"Alhamdulillah omzet penjualan lumayan meningkat. Dibanding hari-hari biasanya," pungkasnya. (Kuh/Dew)
Posting Komentar
Posting Komentar