Foto: kanan ke kiri (Dheni, Ridwan, Nely, Inayah, Roy, Kukuh) minus Lia yang ambil Foto |
Pendampingan Keselamatan dan Keamanan Jalur Pipa EMCL Kabupaten Tuban dari IDFoS Indonesia.
Sebagai respons terhadap peningkatan perhatian terhadap risiko yang terjadi pada aktivitas di jalur pipa minyak EMCL yang melewati wilayah di beberapa desa di kabupaten Bojonegoro hingga pesisir pantai Tuban, Mereka menyadarkan masyarakat betapa pentingnya keselamatan dan keamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama karena pipa tersebut mengangkut bahan berbahaya.
Sebagai salah satu anggota pendamping, saya dituntut memiliki kepedulian khusus terhadap keselamatan masyarakat khususnya petani penggarap di desa wilayah dampingan, untuk memulai program pendampingan kesadaran keselamatan dan keamanan di lahan jalur pipa minyak EMCL.
Mereka mulai aktivitas dengan melakukan pertemuan di lahan pertanian dan berbicara kepada petani tentang bahaya terkait dengan pipa minyak EMCL. Mereka mengajarkan cara mengenali tanda-tanda bahaya, apa yang harus dilakukan jika terjadi insiden, dan bagaimana melaporkan situasi darurat. Anak-anak diajari untuk selalu waspada dan menghindari bermain di sekitar pipa minyak tersebut.
Selain itu, IDFoS juga mengadakan Sosialisasi untuk warga sekitar mengenai apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menghindari kebocoran pipa minyak emcl Mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan perusahaan untuk memastikan bahwa masyarakat sekitar memiliki pengetahuan terkait bahayanya pipa minyak tersebut.
Selama beberapa bulan, kesadaran keselamatan dan keamanan di Jalur Pipa minyak EMCL di Kabupaten Tuban semakin meningkat. Masyarakat telah mendapatkan sosialisasi serta cara aman beraktivitas dengan bijak dan waspada. Sehingga mereka merasa lebih aman dari risiko kecelakaan atau insiden yang berhubungan dengan pipa tersebut semakin berkurang.
Dengan upaya bersama IDFoS Indonesia dan pihak terkait, Kabupaten Tuban telah menjadi contoh yang baik tentang bagaimana kesadaran keselamatan dan keamanan dapat ditingkatkan, bahkan di sekitar infrastruktur berbahaya seperti Jalur Pipa minyak EMCL.
IDFoS terus mengembangkan program pendampingan kesadaran keselamatan dan keamanan, mereka merasa semakin terhubung dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, dan pihak terkait yang beririsan.
Salah satu proyek yang berhasil mereka luncurkan adalah program "Rembuk Tani." Program ini melibatkan relawan, manager dan petani penggarap yang secara rutin memantau keadaan pipa dan sekitarnya. Mereka dilatih untuk mendeteksi tanda-tanda potensi masalah atau kebocoran. Dengan mengandalkan pemantauan rutin ini, insiden-insiden dapat diidentifikasi lebih awal, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil dengan cepat.
Komunitas juga aktif dalam melakukan kampanye kesadaran keselamatan di media sosial, sekolah, dan acara-acara komunitas. Mereka menyebarkan pesan-pesan penting tentang bagaimana menjaga diri dan lingkungan dari bahaya di sekitar pipa. Hasilnya adalah masyarakat yang semakin teredukasi dan siap dalam menghadapi situasi darurat.
Pihak perusahaan pipa juga terlibat aktif dalam upaya ini. Mereka telah meningkatkan infrastruktur keamanan di sekitar pipa, seperti penambahan pagar dan penandaan yang jelas. Selain itu, mereka memberikan pelatihan keselamatan khusus kepada anggota komunitas dan siswa di sekolah-sekolah terdekat.
Melalui kerja sama dan kesadaran yang meningkat, Jalur Pipa EMCL di Kabupaten Tuban tidak hanya menjadi lebih aman tetapi juga menjadi model bagi daerah lain dalam menjaga keselamatan dan keamanan ketika beraktivitas di sekitar infrastruktur berbahaya. Komunitas ini adalah bukti nyata bahwa pendampingan masyarakat dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan dalam menjaga keselamatan bersama.
Posting Komentar
Posting Komentar