Jejak Potensi, KOTA PADANG – SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) serahkan Sertifikat Penghargaan Peningkatan Kapasitas Vertical Rescue ke Mapala UMSB (Universitas Muhammadiyah Sumatra barat). Pada Kamis 25 Januari 2024.
Sertifkat diterima oleh Anggota Bidang Pengembangan SDM Mapala UMSB, Hari Sabar. Dia mewakili ketua Umum Mapala UMSB Hasanul Lutfi yang berhalangan hadir karena kegiatan di luar Kota Padang.
Penghargaan diterima pasca pelaksanaan diskusi dan latihan SAR di kampus UMSB. Materinya terdiri dari manajemen operasi SAR dan teknik dasar vertical rescue.
Pelatihan itu diikuti oleh 15 orang anggota Mapala UMSB. Pada Selasa, 26 Desember 2023.
Dalam diskusi dan latihan SAR, narasumber dari SARMMI, Rinanto memaparkan secara umum bagaimana manajemen operasi SAR yang bisa dilakukan oleh Mapala UMSB sebagai anggota SARMMI.
“Anggota Mapala UMSB bisa melakukan operasi SAR, khususnya operasi SAR pada medan terjal,” terangnya.
Operasi SAR di medan terjal lanjut Rinanto, membutuhkan keterampilan seperti simpul dan ikatan, ascending dan discending, anchoring, panjat tebing, tali tegang dan keterampilan lainnya sebagai dasar vertical rescue.
“Melalui dan latihan SAR ini, anggota Mapala UMSB mulai memiliki semua keterampilan penting tadi,” jelas Rinanto.
Sementara itu, Anggota Kehormatan Mapala UMSB, Ipo Eigha, menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas anggota Mapala UMSB, mengingat di Sumatra Barat potensi bencana cukup beragam.
“Potensi SARMMI dari Mapala UMSB, harus selalu siap berada di garis depan di setiap kejadian bencana di Sumatra Barat,” kata Ipo.
Turut hadir di acara, Penasehat Mapala UMSB, DR. Ilham. Dalam sambutannya, dia menambahkan dimensi baru ke dalam diskusi dengan menyoroti peran penting senior dalam pelatihan dan transfer pengalaman kepada kader Mapala UMSB.
“Sosok kader yang dibentuk dalam Mapala UMSB, sangat dipengaruhi oleh kualitas dan pendekatan pelatihan yang diterapkan,” jelasnya.
Diskusi dan latihan semakin hidup dengan penambahan perspektif dari mantan Ketua Umum Mapala UMSB periode 2022, Remon, yang membahas tantangan yang dihadapi Mapala setiap operasi SAR.
“Kita jangan pernah lelah meningkatkan kapasitas anggota, serta mencari solusi terhadap minimnya pendanaan, karena dua hal ini selalu menjadi kendala kita di setiap operasi SAR,” ungkap Remon.
Secara umum, diskusi manajemen operasi SAR dan latihan dasar vertical rescue ini, menjadi penting sebagai upaya peningkatan kapasitas bagi Mapala UMSB, dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi di Sumatra Barat, dan di daerah lain.
Dengan semangat kemanusiaan, peserta diskusi dan latihan setuju untuk memperdalam keterampilan-keterampilan, dan aksi lanjutan terkait peningkatan kapasitas, baik yang diselenggarakan oleh SARMMI, atau lembaga SAR yang ada.
Kegiatan selanjutnya akan menjadi kesempatan yang ditunggu-tunggu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman berharga, mengingat Mapala juga memiliki tanggung jawab dalam mengimplementasikan Catur Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Peserta diskusi dan latihan dasar vertical rescue sepakat untuk berkolaborasi dengan lembaga lain dalam peningkatan kapasitas dan operasi SAR. Baik lembaga dan organisasi mahasiswa, atau lembaga dan organisasi kemanusiaan yang ada di luar kampus.
Di penghujung diskusi dan latihan, Ketua Umum Mapala UMSB Hasanul Lutfi, berharap diskusi dan latihan ini menjadi pemicu perubahan positif, agar secara terus-menerus ada upaya peningkatan kapasitas SAR.
“Kami percaya, dengan kerja sama dan komitmen seluruh anggota bersama SARMMI, Mapala UMSB akan tumbuh dan berkembang menjadi Mapala yang tangguh dalam menghadapi bencana di Indonesia,” pungkasnya. (Rin).
Kontributor || Henki Sumantri
Posting Komentar
Posting Komentar