Bojonegoro, Jejak Potensi – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Gelar Workshop Peningkatan SDM Petugas Reproduksi Populasi Sapi hari ini, Selasa (20/02/2024). Acara itu dilaksanakan di Aula Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Jl. Basuki Rahmat No.2, Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Hadir pada acara tersebut ada Adriyanto PJ Bupati Bojonegoro, Hj. Nurul Azizah Sekretaris Daerah Bojonegoro, Prof. Drh. Agung Budiyanto, Ph.D selaku narasumber dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Kepala UPT Puskeswan Kelas A Bojonegoro, Petugas IB se Kabupaten Bojonegoro, Petugas medik veteriner.
Selain itu juga nampak hadir ada Perwakilan peternak pembibit sapi, Petugas IB Se-Kabupaten Bojonegoro, Perwakilan Medik Veteriner dan Perwakilan Peternak Pembibit Sapi.
Drh. Catur Rahayu, MM Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro mengatakan, tujuan kegiatan itu pertama untuk mewujudkan petugas inseminasi buatan (IB) yang kompeten dan profesional. Kedua sebagai penyegaran / refreshment bagi petugas IB di Bojonegoro pasca Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumphy Skin Desease (LSD) sekaligus meningkatkan ilmu pengetahuan teknologi reproduksi ternak, dimana vaksinasi PMK 104.853 untuk vaksin ke 1, Vaksin ke 2 73.044 dan Booster 57.783.
“Ketiga Wujud dari gerakan teknologi reproduksi untuk mempercepat peningkatan populasi ternak dengan program one year one calf melalui peningkatan performa reproduksi indukan dan keempat Memberikan informasi yang lebih luas tentang pelayanan reproduksi pada ternak sapi dalam menunjang peningkatan kesejahteraan petani peternak,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro.
Adriyanto PJ Bupati Bojonegoro dalam sambutannya mengatakan, Peternakan memiliki peranan yang penting dalam pembangunan yaitu 4 hal strategis. Yakni pertama Peternakan untuk menyediakan pangan khususnya protein hewani (daging, telur dan susu), kedua Peternakan untuk pendapatan dan kesempatan kerja.
“Ketiga Peternakan untuk usaha pertanian yang berkelanjutan dan perbaikan lingkungan dan keempat ada Peternakan untuk pengentasan kemiskinan,” terang Andriyanto.
Dirinya menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memandang usaha beternak sapi ini sebagai suatu usaha yang sangat potensial. Sehingga dijadikan salah satu kegiatan prioritas dalam meningkatkan pendapatan peternak. Hal ini di karenakan dari potensi SDM dan SDA yang mendukung, dimana Kabupaten Bojonegoro 40 persen merupakan hutan sehingga sangat potensi untuk mendukung peternakan sehingga melalui beberapa kebijakan dari hulu sampai hilir.
“Kita patut berbangga bahwa Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu gudang ternak sapi potong di Jawa Tmur dan juga sudah di tetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai Wilayah Sumber Bibit Sapi PO, dimana populasi ternak sapi akhir tahun 2023 sebanyak 274.926 ekor dengan populasi ternak sapi betina hampir 60,44 persen,” tambahnya.
Akhir sambutan beliau menekankan tiga hal, yakni pertama Kepada Petani Ternak Agar Dapat Mempertahankan Dan Meningkatkan Populasi Ternak Sapi Potong Sehingga Program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Di Bidang Peternakan Dapat Tercapai, kedua diharapkan Penerapan Teknologi Reproduksi Dapat Meningkatkan Produktivitas Ternak Sapi, Sehingga Kesejahteraan Peternak Meningkat.
“Ketiga Kepada Petugas Teknis Peternakan Agar Terus Meningkatkan Pelayanan Kepada Peternak Di Wilayahnya Masing – Masing.” Pungkas Penjabat tersebut.
Sementara itu Nurul Azizah dalam keterangannya mengatakan, Ada program harus tuntas pada tahun 2024 di Kabupaten Bojonegoro. Yakni Masalah pengentasan kemiskinan, Program penanggulangan stunting, meningkatkan taraf pendidikan, penanggulangan masalah kebencanaan, Pengendalian inflasi dan UMKM, pariwisata.
Perempuan asli Desa Sumbertlaseh Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro itu berharap, dengan adanya Workshop Peningkatan SDM Petugas Reproduksi Populasi Sapi itu bisa menanggulangi kemiskinan, dan masalah lain yang harus tuntas pada 2024 ini.(red)*
Posting Komentar
Posting Komentar