Foto : Peserta Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 di Kota Banda Aceh. |
KOTA BANDA ACEH, Jejak Potensi – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, mengingatkan kita akan tragedi di TPA Leuwigajah 2005 yang mengguncang bangsa Indonesia
Tahun ini, acara HPSN mengusung tema “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif”.
Tema itu diangkat, dimaksudkan untuk mengajak semua pihak agar bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi tantangan ini. (3 Maret 2024)
Hadir di acara HPSN adalah pemateri hebat seperti Ir. Jalaluddi, ST, MT dari Staff Ahli Ekonomi Pembangunan Kota Banda Aceh.
Kemudian Dr. Ir. Erdiwansyah, S.T., M.T., IPP. Sebagai seorang akademisi, dia membagikan wawasan mendalam tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik secara produktif.
Aktivis lingkungan Gemal Bakri dan Henny Cahyanti, pendiri Kami-Kita, menginspirasi audiens dengan panggilan untuk bertindak dalam menghadapi masalah lingkungan.
Disamping itu, penampilan seni yang menggetarkan hati dari Isra Nabila, White Belts, Made in Made dan Teater Rongsokan, memperkuat pesan-pesan tentang kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Mereka menggunakan seni sebagai sarana untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.
Reza Gunawan selaku ketua dari HPSN Banda Aceh 2024 mengatakan, membangun kesadaran itu tidak mudah. Apalagi terkait sampah di mana masayarakat masih sering saling menyalahkan antar satu dengan yang lainnya.
Di HPSN ini kami berupaya mengajak masyarakat untuk duduk bersama berpikir bersama dengan sampah plastik.
Kami juga ingin memberikan suatu sudut pandang baru dalam pergerakan persampahan, bahwa peduli itu bukan cuma sekedar bersih-bersih, namun bisa di kembangkan serta dikemas dengan hal-hal baru seperti menampilkan pameran, kesenian dan kebudayaan di dalam setiap helatan hari besar khusus di persampahan.
Sampah itu bukan tanggung jawab satu pihak, melainkan tanggung jawab kita bersama.
Stop saling menyalahkan. Mari mulai berkerja sama demi Banda Aceh yang lebih baik ke depannya. Sampah hari ini yang terbuang begitu saja bakal menjadi masalah besar di kemudian hari.
Reza Gunawan juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Banda Aceh yang sudah mendukung HPSN 2024 ini terlaksana sebagai mana mestinya. Kerjasama antar stakeholder ini yang perlu selalu terjaga.
“Ini bukanlah akhir. Justru ini adalah awal baru bagi kita untuk lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Reza Gunawan.
Museum Karya Seni Berbahan Sampah
Sebagai closing statement dari kampanye Kami-Kita oleh Henny Cahyanti, Kami menghadirkan pesan sederhana yang kuat, “Sampah yes, nyampah no“.
Pesan ini mengingatkan kita semua untuk mengubah paradigma terhadap sampah. Menganggapnya sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan kembali, dan bukan sekadar limbah yang harus dibuang sembarangan.
Dengan sikap yang positif dan bertanggung jawab terhadap sampah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Hasil dari kegiatan “Duek Pike” juga menunjukkan adanya gagasan brilian dari para volunteer. Mereka mengusulkan untuk membangun sebuah museum yang khusus didedikasikan untuk karya seniman dari bahan sampah.
Museum ini tidak hanya menjadi wadah untuk apresiasi seni, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengelola sampah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai.
“Dengan semangat Sampah yes, nyampah no, dan ide-ide kreatif seperti museum seni dari sampah, kami yakin bahwa kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” tutup Henny Cahyanti.
Kontributor : Ikram, WI 200152
Dilansir dari : Wartapala Indonesia
Posting Komentar
Posting Komentar